Minggu, 02 Maret 2014

wanita-panggilan-gelar-expo-di-palembang / Balada wanita malam di Jl Sudirman Pekanbaru

http://id.berita.yahoo.com/wanita-panggilan-gelar-expo-di-palembang-022632342.html

Wanita Panggilan Gelar Expo di Palembang

TRIBUNNEWS.COM,PALEMBANG - Dunia prostitusi terus mengepakkan sayap dengan mengikuti tren serta perkembangan zaman. Sekarang, wanita panggilan atau bisyar (bisa bayar) kelas atas, mencari pelanggan dengan memanfaatkan teknologi internet. Melalui sebuah situs yang hanya bisa diakses orang-orang tertentu, mereka berinteraksi dan selanjutnya berkeliling kota di Indonesia untuk menggelar expo beberapa hari di hotel berbintang. Palembang termasuk salah satu kota tujuan. Sekali expo (biasanya malam), bisa melayani belasan pria dengan pendapatan puluhan juta rupiah.
Untuk masuk ke lingkaran prostitusi kelas atas tersebut, tidaklah mudah. Sebab semua dilakukan terselubung, dan hanya sebatas kalangan tertentu. Apalagi untuk mengikuti sebuah expo yang dilaksanakan di Palembang, yang bintangnya adalah seorang wanita berparas cantik sengaja didatangkan dari luar kota untuk melayani tamu hidung belang. Lokasinya pun sangat rahasia, dan biasanya dilaksanakan di kamar hotel berbintang.
Sripo berhasil mendapatkan akses, lewat seseorang yang lama berkecimpung di dunia prostitusi kelas atas di Palembang. Ia kemudian mengenalkan dengan seseorang yang biasa disebut Koko, seorang moderator atau sering disebut suhu sebuah komunitas protitusi di Indonesia untuk regional Palembang. Melalui orang tersebut kemudian banyak diperoleh informasi, dan kembali dikenalkan dengan suhu lain, Evox, yang sedang menggelar expo di Palembang belum lama ini.
Di Hotel Berbintang Tidak banyak yang bisa digali, sebab mereka sangat tertutup. Namun dari penjelasan singkat diketahui, komunitas ini tergabung dalam sebuah komunitas yang berbasis sebuah forum di internet. Forum tersebut beralamat www.se***t.com, dan tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Setiap anggota memiliki hubungan baik, meskipun berada di provinsi berbeda. Sehingga bila ada yang datang dari luar kota dan meminta dicarikan wanita panggilan, maka suhu atau anggota di regional tersebut dengan sukarela mencarikan sesuai keinginan.
Saat itu Suhu Evox membawa anak asuhnya, dan siap melaksanakan expo selama dua hari. Semua slot yang disediakan terisi penuh, dari pagi hingga malam hari. Satu slot berdurasi satu jam (short time) maksimal satu kali eksekusi. Sementara untuk long time dari malam hingga pagi, sehingga sehari bisa mencapai lebih dari 10 slot. Sementara untuk satu slot short time dihargai Rp 1 juta berikut kelipatannya, sementara long time dibadrol Rp 2 juta ke atas. Maklum saja ia membawa seorang wanita berparas cantik bernama Vina, dengan kulit putih dan tubuh profosional. Umurnya pun masih tergolong muda, dan masih berstatus mahasiswi di sebuah kota di Pulau Jawa. Lokasi nya pun tak sembarangan, karena dilaksanakan di hotel berbintang.
Selain menggelar expo, ia termasuk para suhu, juga melayani tamu harian. Artinya mereka bisa menyediakan wanita kelas atas setiap saat, namun hanya untuk kalangan terbatas saja. Tarifnya tentu lebih tinggi dari expo, dan waktunya disesuaikan dengan kesibukan sang anak asuh. Karena kebanyakan mereka tidak menekuni penuh profesi tersebut, alias memiliki pekerjaan tetap lainnya.
Baik expo atau pun lapak harian, semua tersaji dalam lapak di forum. Sebab banyak Papi lain di setiap regional juga membuka lapak, dengan anak asuh yang juga berkualitas. Sehingga semua anggota bisa lebih mudah mengaksesnya, dan tinggal menghubungi sang Papi bila ingin menggunakan jasanya.
"Saya sudah sering buat expo di sini, slotnya selalu penuh. Tapi memang untuk kalangan terbatas, demi keamanan dan kenyamanan bersama," ujar Evox.
Sementara Vina juga sangat irit bicara, karena tak ingin kehidupannya banyak diketahui tamunya. Dara berparas cantik ini mengaku baru beberapa bulan menekuni profesi tersebut, karena tuntutan hidup glamor dan serba berkecukupan. Mengandalkan parasnya yang cantik ia berusaha mendatangkan uang, dengan terjun ke dunia prostitusi.
Wanita dengan tinggi sekitar 160 Cm ini sudah sering menggelar expo, di beberapa kota besar di Indonesia. di Pulau Jawa hampir semua provinsi sudah disambangi, termasuk Bali, Kalimantan, Sulawesi, hingga Sumatera. Vina sudah terbiasa melayani banyak pria dalam sehari, dan selalu memberikan service terbaik tanpa membedakan siapa mereka. Dibandingkan waktu normal, tarifnya saat expo memang sengaja dipangkas hingga 50 persen. Tujuannya agar pelanggan yang kebanyakan berasal dari kelas menengah atas tertarik, karena harganya lebih terjangkau. Dalam satu kali expo, ia bisa mendapatkan uang hingga Rp 20 juta.
"Saya tinggal melayani tamu saja, yang atur semua papi yang melaksanakan expo," ujar Vina.
Publikasi praktik prostitusi yang kian berkembang dewasa ini, tidak dimaksudkan untuk sosialisasi. Sebaliknya, ini diharapkan bisa menjadi pengetahuan bagi semua pihak untuk senantiasa berhati-hati.(tim)
Baca Juga:
Jennifer Dunn Akui Terima Mobil Vellfire dari Wawan





Balada wanita malam di Jl Sudirman Pekanbaru

MERDEKA.COM. Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, tepatnya di depan sebuah mal, menjadi tempat mangkal para wanita malam. Mereka menjajakan diri untuk dibelai dengan tarif sesuai negosiasi.

Para wanita ini berdomisili di perumahan Jondul, yang dikenal sebagai tempat tinggal kupu-kupu malam. "Kalau ada pelanggan, kami bawa ke perumahan, Rp 300 ribu short time, longtime Rp 750 ribu sampai pagi," ujar Ayu, saat ditemui merdeka.com di tempat mangkalnya, Minggu (2/3) dini hari.

Ayu tak sendiri. Bersama temannya, dia menunggu pria hidung belang yang lewat untuk singgah mendekatinya. "Kami bukan asli orang sini Bang, hampir semuanya berasal dari Pulau Jawa, "katanya.

Namun, meski tinggal di perumahan Jondul, pelanggan juga boleh membawa mereka ke hotel atau rumah pelanggan.
"Tergantung permintaan pelanggan, kalau di rumah kami kan lebih aman, tapi kalau diajak ke hotel boleh juga lah, tapi rumah kami tak kalah dengan hotel, ada AC juga bang," katanya.

Tak hanya menawarkan jasa 'tidur' bersama, Ayu juga menawarkan obat-obatan terlarang jika pelanggan menginginkannya.

"Lebih enjoy kalau pakai obat Bang, kalau saya sih suka pakai sabu, kalau pelanggan mau longtime, biar lama," ujar Ayu sembari tersenyum.

Ayu tak menaruh tarif yang saklek. Jika sepi pelanggan, ia juga berani banting harga hingga Rp 200 ribu. "Ya tergantung mami, kalau mami setuju, bisa murah, tawarlah sama mami kita," ungkapnya.

Mami yang dimaksud merupakan orangtua angkat para wanita malam, yang mendapat fee dari pembookingan mereka. "Kalau short time kan Rp 250 ribu, kami dapat Rp 150 ribu, untuk mami Rp 100 ribu, kalau longtime Rp 750 ribu, kami dapat Rp 300 ribu, mami dapat 400 Ribu," cetus Ayu.

Namun, pekerjaan mereka tak mulus. Tidak setiap malam dapat pelanggan. Meski demikian, demi mencukupi kehidupannya, Ayu yang merupakan janda dengan dua anak ini tak pernah menyerah.

"Demi anak Bang, gak ada pekerjaan lain," tandasnya.
Sumber: Merdeka.com
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog